Apa Itu Cost Basis dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Ketika kamu membeli saham atau ETF, ada satu istilah penting yang menentukan apakah investasimu untung atau rugi, yaitu cost basis.
Banyak investor pemula mengenal istilah “average price saham”, tetapi tidak benar-benar memahami bagaimana menghitungnya dan dampaknya pada keputusan jual beli.
Padahal cost basis adalah fondasi utama untuk menilai performa portofolio.
Artikel ini akan menjelaskan pengertian cost basis, cara menghitungnya, contoh sederhana, serta perbedaannya dengan tax basis agar kamu bisa mengelola investasi dengan lebih akurat.
Pengertian Cost Basis
Cost basis adalah harga dasar investasi yang digunakan untuk menghitung keuntungan atau kerugian dari suatu aset.
Mengutip Investopedia, cost basis menggambarkan total biaya yang kamu keluarkan saat membeli suatu aset, termasuk harga beli dan biaya transaksi.
Dalam praktik, cost basis sering disebut sebagai average price saham, terutama jika kamu membeli aset yang sama berkali-kali di harga berbeda.
Cost basis menentukan apakah kamu sedang berada di posisi profit atau loss. Jika harga pasar saat ini lebih tinggi dari cost basis, kamu untung.
Jika lebih rendah, kamu rugi. Tanpa mengetahui cost basis, kamu akan sulit membuat keputusan rasional untuk menjual, menahan, atau menambah posisi.
Rumus Menghitung Cost Basis
Jika kamu membeli saham beberapa kali dalam jumlah berbeda, cost basis dapat dihitung dengan rumus:
Cost Basis = (Total biaya pembelian) / (Total jumlah saham dibeli)
Total biaya pembelian termasuk harga saham dikali jumlah unit, ditambah biaya transaksi jika ada.
Rumus lengkap jika ada beberapa transaksi
Cost Basis = (Harga beli 1 × jumlah 1) + (Harga beli 2 × jumlah 2) + ... / Total jumlah saham
Rumus ini berlaku untuk pembelian bertahap, strategi dollar-cost averaging, maupun pembelian besar di satu waktu.
Contoh Perhitungan Cost Basis
Contoh 1: Pembelian bertahap
Misalnya kamu membeli saham ABC sebagai berikut:
- 5 unit di harga 100 ribu
- 5 unit di harga 120 ribu
Total biaya pembelian = (5 × 100 ribu) + (5 × 120 ribu) = 1 juta + 600 ribu = 1,6 juta
Total unit = 10
Cost basis = 1,6 juta / 10 = 160 ribu per unit
Artinya average price saham kamu adalah 160 ribu.
Contoh 2: Pembelian dengan nominal berbeda
- 2 unit di harga 150 ribu
- 8 unit di harga 100 ribu
Total biaya = (2 × 150 ribu) + (8 × 100 ribu) = 300 ribu + 800 ribu = 1,1 juta
Total unit = 10
Cost basis = 1,1 juta / 10 = 110 ribu per unit
Contoh 3: Menghitung profit atau loss
Jika harga pasar saat ini 140 ribu tetapi cost basis kamu 160 ribu, posisi kamu sedang rugi. Jika harga naik ke 180 ribu, kamu untung 20 ribu per unit.
Dampak Cost Basis pada Strategi Investasi
Membantu menentukan kapan sebaiknya menambah posisi
Jika harga pasar di bawah cost basis, kamu bisa menurunkan average price dengan menambah posisi, asalkan fundamental saham tersebut tetap sehat.
Namun keputusan ini harus berdasarkan analisis, bukan sekadar ingin “menurunkan harga modal”.
Menjaga objektivitas saat harga berfluktuasi
Melansir Fidelity, investor yang memahami cost basis cenderung lebih tenang saat harga turun karena mereka tahu batasan angka yang perlu diperhatikan. Tanpa angka jelas, keputusan investasi lebih mudah dipengaruhi emosi.
Mengukur efektivitas strategi
Cost basis membantu kamu menilai apakah strategi dollar-cost averaging bekerja efektif. Jika harga naik bertahap, cost basis yang berada di bawah harga pasar menunjukkan strategi berjalan baik.
Menentukan prioritas untuk rebalancing
Saat ingin melakukan rebalancing portofolio, mengetahui cost basis membantu kamu menentukan aset mana yang perlu dijual atau ditambah untuk menjaga keseimbangan portofolio.
Cost Basis vs Tax Basis
Meskipun sering dianggap sama, cost basis dan tax basis memiliki fungsi berbeda.
Fungsi
- Cost basis digunakan untuk menghitung untung rugi dalam konteks investasi.
- Sementara tax basis biasanya digunakan dalam konteks perpajakan untuk menentukan besaran capital gain yang dikenakan pajak.
Contoh perbedaan
Dalam beberapa yurisdiksi, biaya tertentu seperti dividen reinvestment atau penyesuaian pajak bisa memengaruhi tax basis.
Namun dalam konteks investor Indonesia yang membeli saham atau ETF luar negeri melalui platform, perhitungannya umumnya lebih sederhana dan cost basis menjadi acuan utama.
Relevansi bagi investor
Sebagian besar investor Indonesia lebih fokus pada cost basis untuk menilai performa portofolio. Namun memahami bahwa tax basis adalah konsep terpisah membantu kamu menavigasi investasi yang lebih kompleks jika suatu saat berinvestasi lintas negara.
Kesalahan Umum saat Menggunakan Cost Basis
Tidak memasukkan biaya transaksi
Beberapa investor pemula menghitung cost basis hanya dari harga saham tanpa memasukkan biaya transaksi. Untuk hasil yang lebih akurat, biaya ini perlu dihitung jika relevan.
Salah menghitung saat menambah posisi
Jika kamu membeli di harga berbeda tetapi menghitung average price hanya dari transaksi terbaru, cost basis bisa meleset jauh dari angka sebenarnya.
Mengabaikan cost basis saat mengambil keputusan
Beberapa investor menjual hanya karena harga turun sedikit, padahal posisi mereka masih berada dalam batas wajar dibanding cost basis. Ini dapat menyebabkan keputusan emosional dan kerugian yang tidak perlu.
Kesimpulan
Cost basis adalah fondasi penting dalam dunia investasi karena menentukan apakah suatu posisi sedang untung atau rugi.
Dengan memahami pengertian, cara menghitung, dan dampaknya terhadap strategi investasi, kamu bisa membuat keputusan yang jauh lebih objektif.
Cost basis juga membantu kamu menilai efektivitas strategi seperti dollar-cost averaging dan menjaga fokus pada tujuan jangka panjang.
Jika kamu ingin membangun portofolio yang lebih terstruktur dan mudah dipantau, gunakan cost basis sebagai angka utama dalam evaluasi.
FAQ
Apa itu cost basis dalam saham?
Cost basis adalah harga dasar yang digunakan untuk menentukan keuntungan atau kerugian suatu investasi.
Apakah cost basis sama dengan average price?
Ya, dalam konteks pembelian bertahap average price adalah bentuk lain dari cost basis.
Mengapa cost basis penting?
Karena membantu menentukan keputusan jual beli dan menilai kesehatan portofolio secara objektif.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.