4 Rekomendasi Saham Amerika di Musim Laporan Kinerja Q3

Musim laporan kinerja kuartal ketiga (Q3) tahun 2025 menjadi momen penting bagi para investor. Periode ini memberikan gambaran jelas mengenai performa perusahaan, pertumbuhan pendapatan, dan profitabilitasnya.
Data yang kuat sering kali dapat mendorong momentum saham dan menyoroti model bisnis yang tangguh.
Di tengah dinamika pasar, kami telah merangkum beberapa perusahaan yang menunjukkan fundamental kuat.
Berikut adalah beberapa rekomendasi saham Amerika yang mencakup raksasa industri yang sudah mapan hingga inovator teknologi finansial (fintech) yang patut kamu perhatikan.
Raksasa Teknologi dan Keuangan di Musim Laporan Kinerja
Dua nama besar dari sektor yang berbeda menunjukkan kinerja solid yang melampaui ekspektasi. Keduanya bisa menjadi pilihan bagi kamu yang mencari stabilitas dari perusahaan pemimpin pasar.
Menurut laporan dari Finbold, Apple (AAPL) terus menunjukkan kekuatan finansialnya. Pada Q3 lalu, Apple mencatatkan pendapatan kuartalan sebesar $94 miliar, sebuah kenaikan 10% dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini didorong oleh penjualan iPhone dan Mac yang kuat, serta kinerja rekor dari segmen layanannya.
Jelang laporan kinerja Q4 yang akan dirilis pada 30 Oktober, para analis memproyeksikan pendapatan Apple akan terus bertumbuh. Investasi berkelanjutan perusahaan di bidang kecerdasan buatan dan ekspansi ekosistem layanan menjadi pendorong utama pertumbuhan jangka panjangnya.
Di sektor perbankan, JPMorgan Chase (JPM) juga telah melaporkan kinerja Q3 yang mengesankan. Raksasa perbankan ini melampaui ekspektasi analis dengan earnings per share (EPS) atau laba per saham sebesar $5.07.
Menurut Finbold, pendapatan bersihnya mencapai $14.4 miliar. Inisiatif strategis bank senilai $1.5 triliun yang berfokus pada sektor krusial seperti ketahanan energi dan keamanan siber menunjukkan komitmennya pada pertumbuhan masa depan.
Inovator Fintech dengan Potensi Jangka Panjang
Pasar fintech diperkirakan akan mencapai nilai $1.5 triliun pada tahun 2030. Di tengah persaingan yang ketat, ada dua perusahaan yang menonjol dengan model bisnis unik mereka, seperti yang dijelaskan oleh The Motley Fool.
SoFi Technologies (SOFI) telah membangun ekosistem keuangan lengkap yang membuatnya berbeda. Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan mulai dari pinjaman hingga akun investasi dan tabungan.
Strategi ini terbukti berhasil, di mana keanggotaan SoFi naik 34% pada kuartal kedua menjadi 11.7 juta anggota. Pertumbuhan ini mendorong penjualan melonjak 44% menjadi $858 juta.
Sementara itu, Visa (V) terus beradaptasi dan mendominasi industri pembayaran. Perusahaan ini menguasai sekitar 50% pembayaran kartu kredit di Amerika Serikat dan 37% secara global.
Pada Q3, penjualan Visa tumbuh sehat sebesar 14% menjadi $10.2 miliar, dengan volume pembayaran yang juga naik 8%. Seiring semakin banyaknya konsumen yang beralih ke pembayaran digital, dominasi Visa memberinya keunggulan kompetitif yang masif.
Faktor Ekonomi yang Perlu Kamu Waspadai
Meskipun prospek perusahaan-perusahaan di atas terlihat cerah, investor perlu tetap waspada terhadap kondisi ekonomi makro. Seperti yang dianalisis oleh The Motley Fool, perusahaan jasa keuangan sangat bergantung pada ekonomi yang kuat untuk bertumbuh.
Beberapa data ekonomi menunjukkan adanya potensi perlambatan. Laporan data pekerjaan dari ADP menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan, dan sentimen konsumen terkait prospek keuangan jangka panjang berada di titik terendah dalam satu dekade.
Potensi perlambatan ekonomi atau resesi kemungkinan akan mempengaruhi kinerja bisnis perusahaan-perusahaan ini.
Ini bukanlah alasan untuk tidak berinvestasi, tetapi menjadi pengingat penting untuk selalu mempertimbangkan gambaran ekonomi yang lebih luas saat mengambil keputusan investasi jangka panjang.
Referensi:
- The Motley Fool, 2 Brilliant Fintech Stocks to Buy Now and Hold for the Long Term. Diakses pada 21 Oktober 2025
- Finbold, 2 stocks to buy during Q3 earning season. Diakses pada 21 Oktober 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.