2 Langkah Wajib Sebelum Mulai Investasi Saham AS Pertamamu

Mulai investasi saham AS? Jangan beli dulu. Pahami dua langkah kritis soal dana darurat dan tujuan investasi sebelum kamu membeli saham pertamamu

2 Langkah Wajib Sebelum Mulai Investasi Saham AS Pertamamu

Membeli saham pertamamu bisa terasa seperti langkah besar yang menegangkan. Investor cerdas tahu bahwa apa yang terjadi sebelum order beli pertama jauh lebih penting daripada memilih simbol ticker saham tertentu.

Para ahli setuju bahwa membuat rencana tertulis adalah langkah pertama menuju kesuksesan jangka panjang. Ini melibatkan pembenahan keuangan mendasar sebelum kamu terjun ke dunia investasi saham AS.

1. Bangun Jaring Pengaman Finansial Dahulu

Saham secara historis adalah cara yang baik untuk membangun kekayaan jangka panjang. Rata-rata pengembalian tahunan saham bisa mencapai sekitar 10% selama beberapa dekade terakhir, menurut data Investopedia.

Namun, saham juga bersifat volatil. Volatil artinya harganya bisa naik atau turun tajam dalam waktu singkat. Penurunan 20% dalam tahun yang buruk sangat mungkin terjadi.

Tanpa cadangan uang tunai, tagihan medis darurat atau kehilangan pekerjaan bisa memaksamu menjual saham pada waktu yang paling buruk. Kamu terpaksa menjual saat harganya sedang turun, alih-alih menunggu harganya naik kembali.

Karena alasan ini, para ahli menempatkan dana darurat di urutan teratas daftar periksa investasi. "Jangan pernah menginvestasikan uang yang mungkin kamu perlukan dalam jangka pendek," kata Prince Dykes, pendiri Royal Financial Investment Group, kepada Investopedia.

Dykes menyarankan, sebelum masuk ke saham, pastikan kamu memiliki dana darurat yang mencakup biaya hidup esensial tiga hingga enam bulan. Ini termasuk hal-hal seperti cicilan rumah, bahan makanan, asuransi kesehatan, dan tagihan listrik.

Simpan dana ini di rekening yang terpisah dari rekening utamamu. Hanya setelah penyangga (buffer) ini ada, kamu baru boleh mulai menempatkan uang tambahan di pasar.

2. Tentukan "Alasan" Kamu Berinvestasi

Berinvestasi tanpa tujuan adalah seperti mengemudi tanpa arah. Kamu mungkin tidak akan sampai ke tempat yang benar-benar kamu inginkan.

Mulailah dengan menentukan "mengapa" kamu berinvestasi. Misalnya, "pensiun di usia 65," "menabung untuk uang muka rumah dalam tujuh tahun," atau sekadar "mengalahkan inflasi seiring waktu."

Kemudian, sesuaikan setiap tujuan dengan jangka waktu (time horizon) dan jumlah risiko yang bersedia kamu ambil.

"Apakah kamu nyaman dengan risiko tinggi, atau kamu lebih suka pendekatan yang lebih konservatif? Faktor-faktor ini akan membantu menentukan jenis investasi yang kamu lakukan," jelas Dykes seperti dikutip Investopedia.

Untuk tujuan yang jangka waktunya lebih dari 10 tahun, portofolio yang berbobot pada saham sangat masuk akal. Untuk tujuan jangka pendek, pertimbangkan untuk beralih dari saham ke obligasi atau instrumen setara kas, seperti deposito atau rekening tabungan berbunga tinggi.

3. Tulis Rencana dan Pilih Jalur Investasimu

Setelah kamu memiliki dana darurat dan tujuan yang jelas, kamu bisa memilih cara untuk mulai berinvestasi.

Banyak pemula memilih DIY indexing. Ini berarti membeli reksa dana indeks (index funds) berbiaya rendah yang mencakup pasar secara luas, yang memberimu diversifikasi instan. Diversifikasi adalah praktik menyebar investasimu ke berbagai aset untuk mengurangi risiko.

Pilihan lain adalah menggunakan robo-advisor. Aplikasi ini menggunakan algoritma untuk mengelola alokasi asetmu dengan biaya yang relatif kecil, cocok untuk pemula yang tidak mau repot.

Liz Frazier Peck, seorang penasihat keuangan, memberikan catatan penting yang dilansir Investopedia. Dia menyarankan kamu hanya berinvestasi pada saham dan dana yang kamu pahami.

"Hindari berinvestasi di perusahaan di mana kamu tidak memahami fundamental bisnis mereka," katanya. Memahami bisnis perusahaan seperti Apple Inc. atau Microsoft Corporation adalah kunci sebelum membelinya.

Apa pun rute yang kamu pilih, tuliskan rencananya. Cantumkan target alokasi asetmu, jumlah kontribusi bulanan, dan jadwal untuk meninjau portofoliomu.

Langkah-langkah awal yang mungkin tidak glamor ini membentuk fondasi penting. Fondasi inilah yang memungkinkan setiap pembelian saham di masa depan bisa bertumbuh menuju kehidupan yang benar-benar kamu inginkan.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more